Jumat, 19 Desember 2008

MENGIKUTI NATAL BAGI ORANG MUSLIM

Kadang pada suatu instansi atau perusahaan kita di haruskan ikut/mengikuti perayaan natal. Dengan alasan pekerjaan, demi relasi bisnis ataupun alasan lainnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi, Akankah kita mengikuti ibadahnya kaum kafir padahal kita dalam ber-tasyabuh dengannya saja sudah dilarang. Karena mengikuti ibadah mereka sudah termasuk kedalam hal merusak aqidah dan menyekutukan Allah swt,;

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar. (An-nisa ; 48)

Hari-hari besar (perayaan-perayaan) walau sebagian besar termasuk dalam perkara ibadah, tetapi kadang-kadang ada beberapa bagian yang termasuk adatistiadat. Kecuali yang dikhususkan dalam syari’at dengan dalil-dalil yang banyak, dan mengingat pentingnya, maka dikhususkan pelarangannya dengan alasan ada unsur tasyabbuh di dalamnya. Rasululloh telah memberikan pengganti bagi kita kaum muslimin yaitu Khusus bagi kaum muslimin, bahwa dalam satu tahun hanya ada dua hari raya saja, iedil fitri dan idiel adha.

Pemahaman terhadap materi-materi kekafiran, kemunafikan, dan kefasikan dibangun diatas pemahaman terhadap materi iman. Sebab materi-materi tersebut merupakan pembatal-pembatal keimanan dari berbagai sisi. Adapun kekafiran dan nifaq al-I’tiqadi (kemunafikan akidah) merupakan pembatal pokok keimanan. Sedangkan kefasikan dan nifaq al-amal (kemunafikan amal) membatalkan keimanan yang wajib1

kaum muslimin sekarang ini telah mengikuti jejak langkah orang-orang kafir dalam segala jenis perkara, tidak saja mengikuti dalam satu segi dari perkara-perkara ibadah, adat-istiadat, atau yang lainnya, tetapi mengikutinya secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan, baik dalam aqidah, syari’at, akhlak, pola tingkah laku, pola berpikir, metoda pendidikan, ekonomi, maupun politik. Contoh: seperti turut memperlakukan sistem perundang-undangan buatan manusia (hukum positif) dan meninggalkan dienullah (hukum Islam). Akibatnya, kaum muslimin baik secara berkelompok maupun dalam lingkup negara beserta organisasi atau negara-negara kafir, turut mendukung diberlakukannya hokum positif tersebut. Hingga, porak-porandalah kaum muslimin dan kemudian mereka menanggalkan dien Islam dalam banyak masalah.

Demikianlah dan kami memohon kepada Allah semoga kita tetap dihidupkan dalam keadaan muslim dan dimatikan-Nya dalam keislaman. Kemudian kita dikumpulkan bersama para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Semoga kita diberi petunjuk ke jalan yang lurus serta menjauhkan kita dari jalan
yang dimurkai-Nya dan dari jalan yang sesat.

1. Buku Kafir Tanpa Sadar, karya Syaikh Abdul Qodir bin Abdul Aziz

Penulis :
Eri al-bughuri
Islamic Center
solo di kegelapan malam
19 Desember 2008

Rabu, 12 November 2008

MATINYA “PERADABAN” POLITIK

Artikel ini pernah dimuat di Radar Jember, Jawa Pos 29 Februari 2007

Rezim orde baru tidaklah terwujud tanpa bantuan partai Golkar. Selama 32 tahun -terhitung sejak Suharto memimpin pemerintahan dari tahun 1966- golkar memenangkan perolehan suara terbanyak di pemilu sebanyak 6 kali berturut-turut.. Berkuasanya Soeharto di puncak kekuasaan RI selama lebih dari tiga dasawarsa itu memunculkan issue kontroversi tentang kudeta yang dilakukan oleh Suharto terhadap pemerintahan Soekarno. Namun demikian, Soeharto berdalih bahwa kekuasaan yang dimiliikinya mempunyai landasan yang syah yaitu surat perintah sebelas maret (Super Semar). Padahal substansi Supersemar yang ditandatangani oleh Soekarno untuk mengatasi kekacauan pada saat itu dan memulihkannya serta menjaga kewibawaan pemerintahan Soekarno.

Ironisnya, Suharto dengan berbekal Supersemar kemudian membubarkan PKI (Partai Komunis Indonesia) dan bahkan menyudutkan Sukarno dengan tuduhan sebagai antek PKI. Tujuannya adalah membatasi aktivitas politik Sukarno beserta keluarganya jikalau kekuatan-kekuatan nasionalis seperti kaum marhaen kembali hadir merebut kekuasaan pemerintahan. Tapi sayangnya, partai-partai berhaluan nasionalis seperti PNI (Partai Nasional Indonesia) pada saat itu dijadikan satu partai dibawah bendera PDI. Masalah siapa-siapa saja yang duduk didalamnya tentu saja atas restu Suharto. Padahal hal ini jelas-jelas melanggar azas demokrasi. Namun, kebekuan demokrasi tersebut pada akhirnya telah dihancurkan sejak Suharto lengser tahun 1998.

Bila kita simak sejarah penyatuan partai-partai berhaluan nasionalis diatas seharusnya partai Golkar secara obyektif juga ikut dibubarkan ketika gerakan reformasi digulirkan para mahasiswa pada tahun 1998. Sebab, kejatuhan pemerintahan Soekarno sendiri kemudian diiringi oleh kebijakan politik yang intinya bermakna pembubaran secara halus oleh Suharto melalui penyatuan partai-partai nasionalis dibawah PDI yang telah diungkapkan diatas. Akan tetapi, tidak demikian halnya pada waktu Suharto turun. Partai golkar nyata-nyata masih ikut menjadi anggota pemilu sampai detik ini. Perkembangan yang menarik, banyak partai-partai lain bermunculan yang pendirinya adalah mantan pejabat golkar. Misalnya PKPB (Rudi Hartono), PKP (Try Sutrisno) dan lain-lain.

Mencermati kondisi tersebut terlihat jelas bila pada pemilihan umum bulan April mendatang pilihan suara masyarakat sengaja dipecah belah agar kekuatan neo-orba bangkit kembali, skenario politik mungkin saja terjadi seperti ini. Andaikan suara-suara tuntutan pembubaran golkar diteriakkan kembali secara bulat oleh seluruh lapisan masyarakat dan ternyata tuntutan tersebut dikabulkan oleh Makhamah Konstitusi sehingga akhirnya golkar dapat dibubarkan. Hal ini belum tentu menjanjikan terjadinya perubahan peta politik nasional. Sebab, partai-partai hasil kreasi orba masih bercokol dan jika partai-partai ini kemudian dituntut untuk dibubarkan juga pasti akan berkelit dengan berbagai dalih-dalih politik yang sudah menjadi keahlian para petinggi Golkar.

Alasanya atau dalih yang paling pas: toh mereka bukan lagi golkarian lagi seperti dahulu. Artinya mereka telah keluar dari keanggotaan partai golkar. Bahkan mereka bersembunyi dibalik wajah demokrasi dengan menyatakan siapapun berhak mengeluarkan pendapat, dan beserikat sesuai yang termaktub dalam UUD’45.

Sejatinya, kekuatan orde baru takut bahwa “karma” pembubaran total PKI dan partai-partai nasionalis jaman Soekarno akan menimpanya. Melalui persiapan politik yang matang, kekuatan orde baru mulai berancang-ancang bila sewaktu-waktu partai golkar akan dibubarkan di kemudian hari. Mereka mencoba membangun kekuatan-kekuatan kecil melalui pembentukan partai-partai lain yang berhaluan Pancasilais agar dapat merangkul simpati kekuatan-kekuatan nasionalis demi memenangkan pemilu. Setelah partai kreasi orba ini menang, partai-partai nasionalis akan dicampakkan kembali. Kesimpulannya, neo orde baru akan “mengkudeta” untuk kedua kalinya dengan permainan-permainan politik yang cantik.

Bila demikian, sudah saatnya kita mengucapkan selamat tinggal kepada iklim demokrasi yang sudah kita bangun sejak turunnya Suharto. Sayangnya masyarakat kita tidak menyadari bila kekuatan neo-orba mulai menyusun kekuatannya kembali. Bahkan sebagian masyarakat terlalu pasrah membiarkan hal ini.

Oleh karena itu yang menjadi pertanyaan bagi kita siapkah kita dipimpin kembali oleh orde baru untuk kedua kali? Apakah kita lupa, jika kebenaran sejarah selalu dimanipulasi oleh Suharto seperti kontroversi pembubaran PKI dan supersemar? Dikhawatirkan, bila kekuatan orde baru datang kembali, sejarah pergerakan reformasi mengenai penurunan Suharto oleh masyarakat di tahun 1998 akan diubahnya menjadi “revolusi kudeta” oleh musuh-musuh lama Suharto misalnya, PNI dan PKI. Dengan demikian kendali sejarah akan terus dipegang oleh orde baru tanpa ada penguakkan kebenarannya. Kita lihat saja apa yang akan tejadi dalam dunia politik nasional setelah pelaksanaan Pemilu April mendatang. Semoga keadaan menjadi lebih baik bukan malah menjadi semakin terpuruk!!!


Oleh: Beta Chandra Wisdata*

* Pemerhati masalah politik

mahasiswa FISIP Jurusan Sosiologi Unej

POLITIK ISLAM

Politik di dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah. Oleh sebab itu, di dalam buku-buku para ulama salafush shalih dikenal istilah siyasah syar’iyyah, misalnya. Dalam Al Muhith, siyasah berakar kata sâsa - yasûsu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusuha siyasatan berarti Qama ‘alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya). Bila dikatakan sasa al amra artinya dabbarahu (mengurusi/mengatur perkara).


Jadi, asalnya makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan. Lalu, kata tersebut digunakan dalam pengaturan urusan-urusan manusia; dan pelaku pengurusan urusan-urusan manusia tersebut dinamai politikus (siyasiyun). Dalam realitas bahasa Arab dikatakan bahwa ulil amri mengurusi (yasûsu) rakyatnya saat mengurusi urusan rakyat, mengaturnya, dan menjaganya. Begitu pula dalam perkataan orang Arab dikatakan : ‘Bagaimana mungkin rakyatnya terpelihara (masûsah) bila pemeliharanya ngengat (sûsah)’, artinya bagaimana mungkin kondisi rakyat akan baik bila pemimpinnya rusak seperti ngengat yang menghancurkan kayu. Dengan demikian, politik merupakan pemeliharaan (ri’ayah), perbaikan (ishlah), pelurusan (taqwim), pemberian arah petunjuk (irsyad), dan pendidikan (ta`dib).


Rasulullah SAW sendiri menggunakan kata politik (siyasah) dalam sabdanya : "Adalah Bani Israil, mereka diurusi urusannya oleh para nabi (tasusuhumul anbiya). Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang menggantinya. Tidak ada nabi setelahku, namun akan ada banyak para khalifah" (HR. Bukhari dan Muslim). Teranglah bahwa politik atau siyasah itu makna awalnya adalah mengurusi urusan masyarakat. Berkecimpung dalam politik berarti memperhatikan kondisi kaum muslimin dengan cara menghilangkan kezhaliman penguasa pada kaum muslimin dan melenyapkan kejahatan musuh kafir dari mereka. Untuk itu perlu mengetahui apa yang dilakukan penguasa dalam rangka mengurusi urusan kaum muslimin, mengingkari keburukannya, menasihati pemimpin yang mendurhakai rakyatnya, serta memeranginya pada saat terjadi kekufuran yang nyata (kufran bawahan) seperti ditegaskan dalam banyak hadits terkenal. Ini adalah perintah Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Berkaitan dengan persoalan ini Nabi Muhammad SAW bersabda :

"Siapa saja yang bangun pagi dengan gapaiannya bukan Allah maka ia bukanlah (hamba) Allah, dan siapa saja yang bangun pagi namum tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari golongan mereka." (HR. Al Hakim)


Rasulullah ditanya oleh sahabat tentang jihad apa yang paling utama. Beliau menjawab : "Kalimat haq yang disampaikan pada penguasa" (HR. Ahmad).
Berarti secara ringkas Politik Islam memberikan pengurusan atas urusan seluruh umat Muslim.
namun, realitas politik demikian menjadi pudar saat terjadi kebiasaan umum masyarakat dewasa ini baik perkataan maupun perbuatannya menyimpang dari kebenaran Islam yang dilakukan oleh mereka yang beraqidahkan sekularisme, baik dari kalangan non muslim atau dari kalangan umat Islam. Jadilah politik disifati dengan kedustaan, tipu daya, dan penyesatan yang dilakukan oleh para politisi maupun penguasa. Penyelewengan para politisi dari kebenaran Islam, kezhaliman mereka kepada masyarakat, sikap dan tindakan sembrono mereka dalam mengurusi masyarakat memalingkan makna lurus politik tadi. Bahkan, dengan pandangan seperti itu jadilah penguasa memusuhi rakyatnya bukan sebagai pemerintahan yang shalih dan berbuat baik. Hal ini memicu propaganda kaum sekularis bahwa politik itu harus dijauhkan dari agama (Islam). Sebab, orang yang paham akan agama itu takut kepada Allah SWT sehingga tidak cocok berkecimpung dalam politik yang merupakan dusta, kezhaliman, pengkhianatan, dan tipu daya. Cara pandang demikian, sayangnya, sadar atau tidak mempengaruhi sebagian kaum muslimin yang juga sebenarnya ikhlas dalam memperjuangkan Islam. Padahal propaganda tadi merupakan kebenaran yang digunakan untuk kebathilan (Samih ‘Athief Az Zain, As Siyasah wa As Siyasah Ad Dauliyyah, hal. 31-33). Jadi secara ringkas Islam tidak bisa dipisahkan dari politik.


dari berbagai sumber

GENDER DAN ISLAM LIBERAL

Dalam hidup ini haruslah mengikuti norma dan aturan hukum sesuai dengan agama dan hukum yang berlaku di daerah dimana orang tersebut tinggal atau kita mengenalnya dengan hukum positif. Hukum positif atau ius constitutum, adalah hukum yang berlaku saat ini di masyarakat suatu negara. Misalnya, di Indonesia persoalan perdata diatur dalam KUHPerdata, persoalah pidana diatur melalui KUHPidana, dll. Hukum positive di setiap negara akan selalu berbeda dengan hukum positive di negara lain karena yang dikatakan tergantung dari tempat dan waktu saat itu. Yang saya cermati, indonesia saat ini menuju ke arah negara sekuler. Negara sibuk mengurusi maju-mundur perekonomian, politik dsb. Namun urusan agama, mulai mengalami pendegradasian keberpihakan.

Menilik masalah Gender yang selalu diperdebatkan dalam konteks islam. Sebagaimana telah dimaklumi, kewajiban mencari nafkah telah dibebankan oleh Allah atas laki-laki, tidak atas perempuan. Sebaliknya, perintah untuk mendidik anak ditujukan kepada ayah dan ibu. Karena Allah telah menjadikan laki-laki sebagai pemimpin dalam keluarga, maka terbentuklah pembagian peran sosial antara laki-laki dan perempuan. Perempuan lebih mengutamakan tugasnya dalam rumah tangga, sementara laki-laki mencari nafkah di luar rumah. Laki-laki menjadi pemimpin yang dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah akan nasib orang yang dipimpinnya, sedangkan perempuan juga akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah mengenai ketaatannya kepada laki-laki (suami) yang menjadi pemimpinnya.

Sementara itu, dalam ranah publik laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama, terutama dalam urusan dakwah dan amar makruf nahyi munkar. Tidak menjadi masalah pada saat perempuan tidak ikut memutuskan sesuatu yang menyangkut dirinya, karena kebutuhan-kebutuhan hidupnya memang terpenuhi dengan baik. Kalaupun kebutuhannya tidak dipenuhi oleh suami atau walinya, ia akan mengingatkan pemimpinnya itu agar takut kepada Allah karena hak-haknya tidak dipenuhi. Kalau suami atau walinya tetap abai, ia akan mengadukan masalah itu ke pengadilan, sehingga pengadilan dapat memaksa suami atau walinya memenuhi haknya yang telah diamanahkan Allah kepada mereka.

Fenomena yang muncul saat ini adalah penyatuan gender dan persamaan hak atasnya yang diusung kembali oleh penganut mazhab liberal. Satu contoh di negara kita indonesia raya, gagasan seorang Ahli Peneliti Utama DEPAG. Prof. Dr, Siti Musdah Mulia, MA. APU, yang memasukkan Draft KHI terbaru ke dalam tubuh DEPAG, dan berisikan akan kesamaan hak antara pria dan wanita di dalam hukum perkawinan. Wanita ketika menikah tidak perlu ada wali sebagaimana kaum pria. Dan pria memiliki masa iddah seperti hal’nya kaum hawa.

Seorang Profesor di Universitas di Virginia sebuah negara bagian di Amerika, menjadi seorang imam shalat jum’at tertanggal 18 maret 2005 di sebuah gereja anglikan dengan penuh pengawasan dan penjagaan ketat. Konteks epistemology dalam setiap kajian hermeneutic yang mereka dengungkan dalam menafsirkan apa yang dikatakan sebagai tafsir ayat-ayat suci menjadi merupakan suatu bias tersendiri, sebab apa yang mereka dengungkan selama ini adalah adanya kesepadanan kata yang satu; yaitu tidak ada perbedaan antara agama yang satu dengan yang lainnya.

Kanada pada tahun 2004 di kejutkan oleh sesuatu yang baru dan ini lebih dahulu dibandingkan dengan gebrakan Amina Wadud menjadi imam sekaligus khatib shalat Jum’at. Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Maryam Mirza menjadi khatib sahalat Id. Seakan bias dari equality gender ataupun gender mainstream telah sampai ke titik puncaknya. Maryam Mirza di hadapan 200 jamaah lainnya dengan lantang mengatakan “Kita semua, ujar Maryam, harus terus menerus mendidik diri dan memprakarsai perubahan di komunitas dan agama kita. “Dan semua hal ini dapat kita lakukan dengan tetap berpegang pada ajaran Quran,” tambahnya dalam khotbah 10 menit itu. Dan perkataan selanjutnya “”Demi kelangsungan hidup kita, manusia harus berubah sesuai gerak zaman, atau kita akan tertinggal,” katanya di depan 200an jamaah. “Hal yang sama dapat diterapkan pada agama. Saudara-saudariku sesama umat Islam, kita semua harus membantu agar Islam bergerak maju, dan saya yakin kita semua mampu melakukannya”

Yang lebih menyedihkan lagi, itu semua dimotori oleh intelektual muslim wa muslimah yang notabene mempelajari islam hingga gelar-gelar tertinggi. Para kaum metropolitan banyak yang terbuai ”karena yang berbicara kan professor, doctor, intelektual islam, sekolahnya saja diluar negeri “. Padahal kalau mau menilik sedikit saja, dari mana sih mereka belajar islam, dari Luar negri...! KoK negri Barat...! bukannya dari Timur yang merupakan asal muasal munculnya islam. Tentunya kebanyakan yang memberikan fatwa seperti itu adalah ulama Su’ yang jelas-jelas sesat dan menyesatkan.

Karena sesungguhnya yang menjadi landasan mereka dalam mengagas sebuah kamanya persamaan gender dan emansipasi wanita adalah tak lain melainkan hanya memperturutkan hawa nafsunya sendiri. Dan Alloh telah menegaskan “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaanya itu melewati batas “ (QS. Al Kahfi : 28 ) di dalam ayat yang lain Alloh telah memperingatkan kembali “ Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Alloh membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Alloh telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Alloh (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. “ ( QS Al Jatsiyah : 23 )

Wallohu A’lam bissawab,

Kamis, 28 Agustus 2008

YESUS TUHAN? dan ADA APA DENGAN TRINITAS, GEREJA dan KONSILI

YESUS TUHAN? dan
ADA APA DENGAN TRINITAS, GEREJA dan KONSILI

"Sidang-Sidang gereja adalah lembaga musyawarah dalam gereja kristen, dimana tadinya para murid yesus menggariskan aturan-aturan bagi kehidupan mereka. Sidang pertama diadakan di Yerusalem tahun 51-52 M, dipimpin yakobus (murid yesus) untuk membahas masalah sunat (khitan) untuk jamaat non yahudi. Sejak saat itu, gereja menjadikanya tradisi"
Sidang gereja mempunyai dua tingkatan. Sidang tingkat Dunia dan sidang tingkat Negara (nasional). Sidang tingkat Dunia diadakan di masa-masa berdirinya Kristen, didatangi oleh para pembesar gereja dari berbagai Negara. Sebab adanya sidang adalah timbulnya pikiran-pikiran baru untuk kemudian diselidiki oleh sidang dan diputuskan untuk menerima atau menolaknya.
Konsili Nikea tahun 325 M. "Sebab-sebab pokok diadakannya konsili nikea adalah ajaran bahwa yesus tidak bersifat azali (azali ialah ada yang tidak didahului oleh tidak ada), yesus diciptakan oleh Allah, dan tidak menyamai substansi (Jauhar) Allah."
Ajaran itu bertentangan dengan gereja barat (Athanasius), yang mengajarkan bahwa yesus adalah Tuhan yang dilahirkan dari Tuhan Bapa. Jadi yesus tidak pernah tidak ada. Dia sama dengan tuhan dalam hal keazalian (kekekalan) dan jauhar-nya.
Hasil Sidang Konsili Nikea 325 menghasilkan keputusan ;
a. Melarang Madzhab Arius (Arian) dan membuang Arius serta membakar buku-bukunya, -(karena menurut mazdhab arius bahwa yesus tidak menyamai Bapa (Allah) dalam sifat azali. Anak bukan substansi Bapa, Bapa tidakbisa dilihat oleh siapapun termasuk oleh anak)-
b. Membuat buku pertama dari Kanun Iman (sejak kalimat "Percaya kepada Tuhan yang satu…..s/d…..kerajaa-Nya tidak akan berakhir).
c. Mengucilkan setiap orang yang keluar dari akidah Athanasius. –( akidah madzhab Athanasius adalah "Aku ada didalam Bapa, dan Bapa dari aku….")-
d. Menentukan tanggal hari raya paskah.
e. Membuat 20 aturan yang berisi aturan gereja dan hokum khusus atas orang – orang akhlirus
Konsili Konstantonopel, Tahun 381 M. Hasil Konsili konstantinopel I. Sejarawan Burry dalam sejarah Imperium Romawi menulis, "Kaisar Teodosius mengumumnkan dalam konsili konstantinopel, tahun 381."
Mencabut Madzhab Arius dari seluruh Romawi dan menyingkirkan para pengikutnya dengan penindasan.
Roh kudus adalah roh Bapa yang di surga; Roh itu adalah hidup Bapa dan Roh itu dating dari ketuhanan Tuhan.
Makdonius dan pengikutnya, dan siapa saja yang menentang keputusan konsili ini dikutuk.
Aturan yang dihasilkan oleh konsili nikea tentang akidah (credo, Syahadat) harus ditambah satu lagi, yaitu "Percaya bahwa roh kudus adalah Tuhan."
Konsili ini juga membuat 7 credo (Syahadat) lainnya sehubungan aturan gereja dan politiknya.
Dalam konstantinopel I juga ditetapkan bahwa ketuhanan itu sama dengan satu, dan satu sama dengan tiga. Jadi 1=3, dan 3=1. kebijakan Trinitas (tatslist) ini ditetapkan oleh konstantinopel I sebagai perkembangan dari Konsili Nikea 325 M.
Konsili ini berlanjut secara terus menerus hingga konsili Roma, tahun 1769 M. yang terjadi untuk menghambat penggembosan yang dilakukan oleh kaum reformer terhadap gereja katolik roma, Paus Mengadakan konsili untuk lebih menegaskan bahwa Paus itu tidak dapat berbuat salah, Yakni selalu benar (suci). Sampai pada abad ke 16, Kristen mepunyai banyak cabang (sekte) dengan berbagai nama dan sebutan. Cabang-cabangnya yang paling besar ada tiga, yaitu Katolik, Protestan, dan Ortodok.
 Kalau tiga berkumpul dalam sesuatu yang satu, yang meliputi semua unsurnya, maka jadilah ia disebut, satu. Rokok kretek, misalnya, mempunyai tiga unsure, yakni kertas, cengkeh dan tembakau. Unsure-unsur itu tidak boleh disebut sebagai saling memiliki karakter, mustahil dikatakan bahwa kertas memiliki karakter rokok, atau tembakau memiliki karakter cengkeh. Setiap unsure memiliki karakternya sendiri-sendiri, yang menjadi kekhususannya.
Demikian juga kita membedakn roti dengan pembuatnya. Apakah kita mengatakan bahwa pembuat roti itu adalah roti? Tentu tidak, Bukan..!
Tetapi kenapa kitamengakui trinitas? (Tuhan Membuat Tuhan). Sebagai Pencipta Manusia, Tuhan Harus diyakini sebagai sesuatu yang tinggi dengan sifat-sifat-Nya sendiri, perbuatan-perbuatannya sendiri, dan Dzat-Nya sendiri, lepas dari menyerupai manusia (dan apa saja yang telah dan akan diciptakan-Nya).

Sowlow, 09.25 Pm

WASPADAI REVISI KHI OLEH DEPARTEMEN (PERUSAK) AGAMA ISLAM

Akhir-akhir ini dalam berbagai pertemuan kita kerap disibukkan dengan wacana revisi kompilasi hukum islam (KHI) yang mula-mula dicuatkan dari hasil kajian Tim Pengarusutamaan Gender Deprtemen agama, beranggotakan 16 orang di pimpin oleh DR। Siti Musdah Mulia, MA। APU। Hasil kajian yang dibiayai The Asian Foundation – Sebuah yayasn yang bermarkas di AS yang dibiayai dan dikendalaikan donatur yahudi itu – ingin membuat usulan perubahan KHI sekarang ini। Proyek yang sarat duit ini meruipakan program departemen Agama yang dikerjakan sejak dua tahun lalu।

Hasil kajian yang diberi judul "Pembaruan Hukum Islam". Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam" yang beranggoitakan 16 orang, hamper seluruhnya pengikut islam liberal dan feminis secular berkedok muslimah, itu mengusung sejumlah penjungkirbalikkan hukum islam demi atas nama demokrasi, Pluralitas, HAM dan Non Muslim, dan Persamaan kesaksian laki-perempuan, laki-perempuan dapat menikahkan dirinya sendiri, mahar dari kedua pasangan, dan lain-lain yang sangat sangat sangat controversial. (Sangat 3 kali)

Hasil kajian itu kini menjadi bahan perbincangan yang serius. Tadzkirah ini tidak akan mengulas satu persatu kajian aneh bin ajaib itu, tetapi justru mempertanyakan hal-hal yang paliong fundamental yang menjadi kebijakan departemen agama untu membuat proyek perusakan –Bukan Pembaruan- Hukum Hkum Islam. Anehnya Departemen Agama hingga kini tampak tutup mata dan tidak bertanggung jawab alias lepas tangan dari sindikat sekulerisasi hukum islam itu. Kita tahu bahwa itu proyek dibawah menteri agama Aqil Siraj Munawar yang diberitakan kekayaannya naik dua kali lipat setelah jadi menteri.

Namun, Sudah semestinya departemen agama di bawah menteri yang baru harus bias mempertanggungjawabkannya di depan publik muslim yang merasakan lelah terjadi pelecehan terhadap al-Qur'an dan Al Sunnah dengan kedok demokrasi dan keadilan gender. Dalam Tadzkirah terdahulu kita pernah mengingatkan Departemen agama yang tidak mau tahu dengan proses kristenisasi yang luar biasa didaerah daerah miskin dan pedalaman, padahal ada SKB tiga menteri, termasuk menteri agama, yang harus mengamankan dari revolusi pemurtadan umat islam ini. Jika DepaG tetap bisu atas semua itu, tidak salah departemen agama lebih tepat disebut Departemen PErusak Agama (Islam).

Dikutip dari Tadzkirah DDII (Dewan Dakwah Islam Indonesia)

Rabu, 09 Juli 2008

Sejarah dan Asal Usul Zionisme

Beberapa Hari yang lalu saya tidak bisa tidur, ada sesuatu yang terngiang...
Teringat berita di salah satu stasiun televisi mengenai di capainya perdamaian antara israel dan palestina
Hal ini membuat saya selalu bertanya2, ada apa tho di balik zionisme...
akhirnya saya buka buku
oh...
begitu tho zionisme
Pantesan...
ini saya ambil cuplikan pada bab awal mengenai zionis

.....Golda Meir dengan congkak menyatakan, luas negara Israel adalah "sejauh yang dapat dicapai oJeh militer Israel",

‘Zionisme’ berasal dari kata Ibrani “zion” yang artinya karang. Maksudnya merujuk kepada batu bangunan Haykal Sulaiman yang didirikan di atas sebuah bukit karang bernama ‘Zion’, terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerusalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi, karena menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”. Zion dikemudian hari diidentikkan dengan kota suci Jerusalem itu sendiri.

Zionisme kini tidak lagi hanya memiliki makna keagamaan, tetapi kemudian beralih kepada makna politik, yaitu suatu gerakan pulangnya ‘diaspora’ (terbuangnya) kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan Palestina sebagai tanah-air bangsa Yahudi dengan Jerusalem sebagai ibukota negaranya. Istilah Zonisme dalam makna politik itu dicetuskan oleh Nathan Bernbaum, dan ‘Zionisme Internasional’ yang pertama berdiri di New York pada tanggal 1 Mei 1776, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika-Serikat dideklarasikan di Philadelpia.

Gagasan itu mendapatkan dukungan dari Kaisar Napoleon Bonaparte ketika ia merebut dan menduduki Mesir. Untuk memperoleh bantuan keungan dari kaum Yahudi, Napoleon pada tanggal 20 April 1799 mengambil hati dengan menyerukan, ‘Wahai kaum Yahudi, mari membangun kembali kota Jerusalem lama”. Sejak itu gerakan untuk kembali ke Jerusalem menjadi marak dan meluas.

Adalah Yahuda al-Kalai (1798-1878), tokoh Yahudi pertama yang melemparkan gagasan untuk mendirikan sebuah negara yahudi di Palestina. Gagasan itu didukung oleh Izvi Hirsch Kalischer (1795-1874) melalui bukunya yang ditulis dalam bahasa Ibrani ‘Derishat Zion’ (1826), berisi studi tentang kemungkinan mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina.

Buku itu disusul oleh tulisan Moses Hess dalam bahasa Jerman, berjudul ‘Roma und Jerusalem’ (1862), yang memuat pemikiran tentang solusi “masalah Yahudi” di Eropa dengan cara mendorong migrasi orang Yahudi ke Palestina. Menurutt Hess kehadiran bangsa Yahudi di Palestina akan turut membantu memikul “misi orang suci kulit putih untuk mengadabkan bangsa-bangsa Asia yang masih primitif dan memperkenalkan peradaban Barat kepada mereka”. Buku ini memuat pemikiran awal kerja-sama konspirasi Yahudi dengan Barat-Kristen menghadapi bangsa-bangsa Asia pada umumnya, dan dunia Islam pada khususnya. Untuk mendukung gagasan itu berdirilah sebuah organisasi mahasiswa Yahudi militan bernama ‘Ahavat Zion’ di St.Petersburg, Rusia, pada tahun 1818, yang menyatakan bahwa, “setiap anak Israel mengakui bahwa tidak akan ada penyelamatan bagi Israel, kecuali mendirikan pemerintahan sendiri di Tanah Israel (Erzt Israel)”1.

Konsepsi tentang wilayah dan batas-batas negara Israel didasarkan pada Kitab Taurat. Berdasarkan Taurat, wilayah Israel luasnya “dari sungai Nil sampai sungai Tigris” yang kira-kira mendekati kekuasaan Emporium Assyria (sekitar 640 Sebelum Masehi)

Buku Moses Hess ‘Roma und Jerusalem’ (1862) mendapat perhatian dan dukungan dari tokoh-tokoh kolonialis Barat karenan beberapa pertimbangan, :
1. Adanya konfrontasi antara Eropa dengan daulah Usmaniyah Turki di Timur Tengah
2. Bangsa-bangsa Eropa membutuhkan suatu ‘bastion’ (bentang/pertahanan-red.) politik yang kuat di Timur Tengah dan ketika kebutuhan itu muncul orang Yahudi menawarkan diri secara sukarela menjadi proxi (wakil-red.) negara-negara Eropa.
3. Kebutuhan bangsa-bangsa Eropa itu sesuai dengan aspirasi kaum Yahudi untuk kembali ke Palestina.
4. Gerakan Zionisme akan berfungsi membantu memecahkan “masalah Yahudi” di Eropa

Perlu dicatat bahwa gerakan Zionisme mulai mendapatkan momentumnya berkat bantuan dana keuangan tanpa reserve (tanpa batas-red.) dari Mayer Amschel Rothschilds (1743-1812) dari Frankfurt, pendiri dinasti Rothschilds, keluarga Yahudi Paling kaya di dunia.

Pendukung kuat dari kalangan poitisi Eropa terhadap gerakan Zionisme datang terutama dari Llyod Gerge (perdana menteri Inggris), Arthur Balfour (menteri luar-negeri Inggris), Herbert Sidebotham (tokoh militer Inggris), Mark Sykes, Alfred Milner, Ormsby-Gore, Robert Cecil, J.S. Smuts, dan Richard Meinerzhagen.

Sebenarnya sejak tahun 1882 Sultan Abdul Hamid II telah mengeluarkan sebuah dekrit yang berbunyi, meski sultan “sepenuhnya siap untuk mengizinkan orang Yahudi beremigrasi ke wilayah kekuasaannya, dengan syarat mereka menjadi kawula daulah Usmaniyah tetapi baginda tidak akan mengizinkan mereka meneap di Palestina”2. Alasan pembatasa ini karena, “Emigrasi kaum Yahudi di masa depan akan membuahkan sebuah negara Yahudi”3.

Pada waktu itu sebelum imigrasi kaum Yahudi yang massif (secara besar-besaran-red.) dimulai kira-kira hanya ada 250.000 jiwa orang Yahudi di antara 0,5 juta jiwa penduduk Arab di Palestina4. Meski ada titah sultan tersebut, arus imigrasi orang Yahudi tetap berhasil menerobos masuk ke Palestina secara diam-diam dan berlanjut bahkan melalui cara sogok sekalipun5.

Menjelang 1891 beberapa pengusaha Palestina mengungkapkan keprihatinan mereka mengenai kian meningkatnya imigran Yahudi, sehingga menganggap perlu mengirimkan telegram ke Istambul menyampaikan keluhan tentang kekhawatiran itu yang mereka simpulkan akan mampu memonopoli perdagnagn yang akan menjadi ancaman bagi kepentingan bisnis setempat, yang pada gilirannya akan menjadi ancaman politik6.

Pada tahun 1897, tahun yang bersamaan dengan ‘Kongres Zionisme I’, mufti Jerusalem, Muhammad Tahir Husseini, ayah dari Hajj Amin Husseini, memimpin sebuah komisi yang dibentuk khusus untuk memepelajari masalah penjualan tanah penduduk Arab kepada orang Yahudi. Resolusi komisi tersebut berhasil meyakinkan pemerintah kesultanan Usmaniyah mengeluarkan peraturan yang melarang penjualan tanah milik penduduk Arab kepada orang Yahudi di daerah Jerusalem untuk beberapa tahun7.

Gagasan tentang gerakan Zionisme, yaitu suatu gerakan politik untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina, mulai memperlihatkan konsepnya yang jelas dalam buku ‘Der Judenstaat’ (1896) yang ditulis oleh seorang tokoh Yahudi, yang kemudian dipandang sebagai Bapak Zionisme, Theodore Herzl (1860-1904). Ia salah seorang tokoh besar Yahudi dan Bapak Pendiri Zionisme modern, barangkali eksponen (yang menerangkan/menguraikan-red.) filosof tentang eksistensi bangsa Yahudi yang memiliki pandangan paling jauh ke depan yang dimiliki generasi Yahudi di sepanjang sejarah mereka. Ia tidak pernah ragu akan adanya “bangsa Yahudi”. Ia menyatakan tentang eksistensi itu pada setiap kesempatan yang ada. Katanya’ “Kami adalah suatu bangsa – Satu Bangsa”. (Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia)

Nah lho, Ya kaya gitu itu zionis...
kalo ada yang penasaran tentang keluarga Rothschild, orang/keluarga yahudi yang menguasai perusahaan-perusahaan dunia yang kekayaannya di awali dengan tipu daya bisa saya posting lain waktu...
ya...
seperti itulah....

Kamis, 22 Mei 2008

Tatapan Cinta


Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia sedang tidur? Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang. Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya. Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar. Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu anda. Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena tempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita semata-mata karena rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah artikan. Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu... Ayah, Ibu, Suami, Istri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya... Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu. Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalahpahaman kecil yang entah kenapa selau saja nampak besar. Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya. Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa lelahnya aku hari ini". Dan penyebab lelah itu? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita. Suami yang bekerja keras mencari nafkah, istri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, juga rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari-hari suka dan duka bersama kita. Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan seketika membuncah jika mengingat itu semua. Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang-orang terkasih itu" tak lagi membuka matanya, selamanya ... Kata Bijak Hari Ini. http://www.gsn-soeki.com/wouw/ Jika ingin tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap hampir semua kesulitan Anda, bercerminlah.