Kamis, 28 Agustus 2008

YESUS TUHAN? dan ADA APA DENGAN TRINITAS, GEREJA dan KONSILI

YESUS TUHAN? dan
ADA APA DENGAN TRINITAS, GEREJA dan KONSILI

"Sidang-Sidang gereja adalah lembaga musyawarah dalam gereja kristen, dimana tadinya para murid yesus menggariskan aturan-aturan bagi kehidupan mereka. Sidang pertama diadakan di Yerusalem tahun 51-52 M, dipimpin yakobus (murid yesus) untuk membahas masalah sunat (khitan) untuk jamaat non yahudi. Sejak saat itu, gereja menjadikanya tradisi"
Sidang gereja mempunyai dua tingkatan. Sidang tingkat Dunia dan sidang tingkat Negara (nasional). Sidang tingkat Dunia diadakan di masa-masa berdirinya Kristen, didatangi oleh para pembesar gereja dari berbagai Negara. Sebab adanya sidang adalah timbulnya pikiran-pikiran baru untuk kemudian diselidiki oleh sidang dan diputuskan untuk menerima atau menolaknya.
Konsili Nikea tahun 325 M. "Sebab-sebab pokok diadakannya konsili nikea adalah ajaran bahwa yesus tidak bersifat azali (azali ialah ada yang tidak didahului oleh tidak ada), yesus diciptakan oleh Allah, dan tidak menyamai substansi (Jauhar) Allah."
Ajaran itu bertentangan dengan gereja barat (Athanasius), yang mengajarkan bahwa yesus adalah Tuhan yang dilahirkan dari Tuhan Bapa. Jadi yesus tidak pernah tidak ada. Dia sama dengan tuhan dalam hal keazalian (kekekalan) dan jauhar-nya.
Hasil Sidang Konsili Nikea 325 menghasilkan keputusan ;
a. Melarang Madzhab Arius (Arian) dan membuang Arius serta membakar buku-bukunya, -(karena menurut mazdhab arius bahwa yesus tidak menyamai Bapa (Allah) dalam sifat azali. Anak bukan substansi Bapa, Bapa tidakbisa dilihat oleh siapapun termasuk oleh anak)-
b. Membuat buku pertama dari Kanun Iman (sejak kalimat "Percaya kepada Tuhan yang satu…..s/d…..kerajaa-Nya tidak akan berakhir).
c. Mengucilkan setiap orang yang keluar dari akidah Athanasius. –( akidah madzhab Athanasius adalah "Aku ada didalam Bapa, dan Bapa dari aku….")-
d. Menentukan tanggal hari raya paskah.
e. Membuat 20 aturan yang berisi aturan gereja dan hokum khusus atas orang – orang akhlirus
Konsili Konstantonopel, Tahun 381 M. Hasil Konsili konstantinopel I. Sejarawan Burry dalam sejarah Imperium Romawi menulis, "Kaisar Teodosius mengumumnkan dalam konsili konstantinopel, tahun 381."
Mencabut Madzhab Arius dari seluruh Romawi dan menyingkirkan para pengikutnya dengan penindasan.
Roh kudus adalah roh Bapa yang di surga; Roh itu adalah hidup Bapa dan Roh itu dating dari ketuhanan Tuhan.
Makdonius dan pengikutnya, dan siapa saja yang menentang keputusan konsili ini dikutuk.
Aturan yang dihasilkan oleh konsili nikea tentang akidah (credo, Syahadat) harus ditambah satu lagi, yaitu "Percaya bahwa roh kudus adalah Tuhan."
Konsili ini juga membuat 7 credo (Syahadat) lainnya sehubungan aturan gereja dan politiknya.
Dalam konstantinopel I juga ditetapkan bahwa ketuhanan itu sama dengan satu, dan satu sama dengan tiga. Jadi 1=3, dan 3=1. kebijakan Trinitas (tatslist) ini ditetapkan oleh konstantinopel I sebagai perkembangan dari Konsili Nikea 325 M.
Konsili ini berlanjut secara terus menerus hingga konsili Roma, tahun 1769 M. yang terjadi untuk menghambat penggembosan yang dilakukan oleh kaum reformer terhadap gereja katolik roma, Paus Mengadakan konsili untuk lebih menegaskan bahwa Paus itu tidak dapat berbuat salah, Yakni selalu benar (suci). Sampai pada abad ke 16, Kristen mepunyai banyak cabang (sekte) dengan berbagai nama dan sebutan. Cabang-cabangnya yang paling besar ada tiga, yaitu Katolik, Protestan, dan Ortodok.
 Kalau tiga berkumpul dalam sesuatu yang satu, yang meliputi semua unsurnya, maka jadilah ia disebut, satu. Rokok kretek, misalnya, mempunyai tiga unsure, yakni kertas, cengkeh dan tembakau. Unsure-unsur itu tidak boleh disebut sebagai saling memiliki karakter, mustahil dikatakan bahwa kertas memiliki karakter rokok, atau tembakau memiliki karakter cengkeh. Setiap unsure memiliki karakternya sendiri-sendiri, yang menjadi kekhususannya.
Demikian juga kita membedakn roti dengan pembuatnya. Apakah kita mengatakan bahwa pembuat roti itu adalah roti? Tentu tidak, Bukan..!
Tetapi kenapa kitamengakui trinitas? (Tuhan Membuat Tuhan). Sebagai Pencipta Manusia, Tuhan Harus diyakini sebagai sesuatu yang tinggi dengan sifat-sifat-Nya sendiri, perbuatan-perbuatannya sendiri, dan Dzat-Nya sendiri, lepas dari menyerupai manusia (dan apa saja yang telah dan akan diciptakan-Nya).

Sowlow, 09.25 Pm

WASPADAI REVISI KHI OLEH DEPARTEMEN (PERUSAK) AGAMA ISLAM

Akhir-akhir ini dalam berbagai pertemuan kita kerap disibukkan dengan wacana revisi kompilasi hukum islam (KHI) yang mula-mula dicuatkan dari hasil kajian Tim Pengarusutamaan Gender Deprtemen agama, beranggotakan 16 orang di pimpin oleh DR। Siti Musdah Mulia, MA। APU। Hasil kajian yang dibiayai The Asian Foundation – Sebuah yayasn yang bermarkas di AS yang dibiayai dan dikendalaikan donatur yahudi itu – ingin membuat usulan perubahan KHI sekarang ini। Proyek yang sarat duit ini meruipakan program departemen Agama yang dikerjakan sejak dua tahun lalu।

Hasil kajian yang diberi judul "Pembaruan Hukum Islam". Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam" yang beranggoitakan 16 orang, hamper seluruhnya pengikut islam liberal dan feminis secular berkedok muslimah, itu mengusung sejumlah penjungkirbalikkan hukum islam demi atas nama demokrasi, Pluralitas, HAM dan Non Muslim, dan Persamaan kesaksian laki-perempuan, laki-perempuan dapat menikahkan dirinya sendiri, mahar dari kedua pasangan, dan lain-lain yang sangat sangat sangat controversial. (Sangat 3 kali)

Hasil kajian itu kini menjadi bahan perbincangan yang serius. Tadzkirah ini tidak akan mengulas satu persatu kajian aneh bin ajaib itu, tetapi justru mempertanyakan hal-hal yang paliong fundamental yang menjadi kebijakan departemen agama untu membuat proyek perusakan –Bukan Pembaruan- Hukum Hkum Islam. Anehnya Departemen Agama hingga kini tampak tutup mata dan tidak bertanggung jawab alias lepas tangan dari sindikat sekulerisasi hukum islam itu. Kita tahu bahwa itu proyek dibawah menteri agama Aqil Siraj Munawar yang diberitakan kekayaannya naik dua kali lipat setelah jadi menteri.

Namun, Sudah semestinya departemen agama di bawah menteri yang baru harus bias mempertanggungjawabkannya di depan publik muslim yang merasakan lelah terjadi pelecehan terhadap al-Qur'an dan Al Sunnah dengan kedok demokrasi dan keadilan gender. Dalam Tadzkirah terdahulu kita pernah mengingatkan Departemen agama yang tidak mau tahu dengan proses kristenisasi yang luar biasa didaerah daerah miskin dan pedalaman, padahal ada SKB tiga menteri, termasuk menteri agama, yang harus mengamankan dari revolusi pemurtadan umat islam ini. Jika DepaG tetap bisu atas semua itu, tidak salah departemen agama lebih tepat disebut Departemen PErusak Agama (Islam).

Dikutip dari Tadzkirah DDII (Dewan Dakwah Islam Indonesia)